Buat Denny JA dan Ade Armando : dana haji VS dana konser Bon Jovi

“Sahabat, setujukah anda dengan pernyataan Ade Armando bahwa sebaiknya kita stop saja program naik haji dan umroh? karena itu menghabiskan total dana sekitar 30 trilyun setiap tahunnya? dan dana sebesar itu bisa dialihkan untuk aneka program kesejahteraan masyarakat?
Jika dana itu dibelikan rumah untuk rakyat, itu bisa untuk 600 ribu rumah. Jika untuk membangun jalan, dana itu bisa untuk membangun jalan sepanjang ribuan kilometer.
Pilih mana? dana sebesar itu untuk naik haji dan umroh? atau dana sejumlah yang sama untuk kongkret menolong manusia?
Bagi sebagian, haji dan umroh adalah ibadah. Namun bukankah menolong orang yang tak mampu itu juga ibadah?” tulis Denny JA, melalui facebooknya itu.
( di sadur dari : http://bersamadakwah.net/denny-j-a-pilih-mana-dana-sebesar-itu-untuk-haji-umrah-atau-kongkret-menolong-sesama/ )

 sedangkan yang satunya, yaitu ade armando :

"Kita gunakan saja sebuah kalkulasi minimalis. Untuk naik haji, uang minimal yang harus dikeluarkan seorang calon haji adalah sekitar Rp40 juta rupiah. Ini dengan perhitungan ongkos naik haji pada 2015 adalah Rp36 juta. Jumlah jamaah haji Indonesia tahun 2015 adalah 168 ribu orang. Dengan demikian, dana total yang dikeluarkan untuk ibadah haji pada 2015 adalah Rp 6,720 triliun. Itu dengan tidak memperhitungkan ONH plus," kata Ade.
Ditambah umrah, Ade melanjutkan, biaya minimal per orang adalah sekitar Rp25 juta. Jumlah peserta umrah Indonesia pada 2015 diperkirakan 700 ribu jamaah. Walhasil, dana total yang dikeluarkan untuk umrah adalah Rp17,5 triliun.

"Jadi, dengan perhitungan minimalis saja, uang yang terserap untuk kegiatan haji dan umrah per-tahun adalah sekitar Rp6,7 triliun plus Rp17,5 triliun, yakni sekitar Rp 24 triliun. Kalau sekarang kita tambahkan lagi angka itu dengan belanja jamaah selama di tanah suci, plus biaya ONH plus dan perjalanan wisata maka tidak berlebihan kalau angka itu melonjak menjadi sekitar Rp30 triliun," papar dia.
Ade menjelaskan, jika dana itu digunakan untuk keperluan kesejahteraan masyarakat Indonesia, banyak hal bisa dilakukan dengan uang Rp30 triliun.
( di sadur dari : http://pekanews.com/2015/08/ade-armando-minta-haji-dan-umroh-di-stop-karena-cuma-pemborosan-saja/  )

Denah tempat duduk konser Bon Jovi di Jakarta 2015 (Image Dynamics)

saya cuma mau membandingkan dengan ilustrasi dan survey kecil2an ala Denny JA dan menggunakan kalkulasi minimalis ala Ade Armando UNTUK KONSER BON JOVI, band rock asal Amerika Serikat yang kembali menggelar konser di Tanah Air pada 11 September 2015 di Gelora Bung Karno Adapun, harga tiket lainnya yaitu kelas Festival A Rp1,25 juta, Festival B Rp950.000, Lower Tribune Rp750.000 dan Upper Tribune Rp500.000. dan daya tampung Gelora Bung Karno (GBK) sekitar 40.000,- di perikaran tiket habis terjual 40.000 tiket, di sini kita tidak usah menggunakan perhitungan harga tiket kelas Festival A Rp1,25 juta, Festival B Rp950.000 dan Lower Tribune Rp750.000 kita hanya menggunakan perhitungan Upper Tribune Rp500.000 jadi di perkirakan 40.000tiket X Rp. 500.000,- = Rp. 20.000.000.000,-

meskipun hanya 20 milyar kenapa tidak dana2 seperti ini yang notabene-nya adalah dana hura2 dan dana2 lain semisal dana korupsi yang bisa sampai ratusan trilyun dengan penguatan lembaga Anti Korupsi yang di utak-atik oleh Denny JA dan Ade Armando untuk dialihkan ke kesejahteraan masyarakat indonesia dari pada menyoal dana haji dan umrah yang notabene-nya adalah ibadah

tambahan baru dapat dari link FB :