TEMPO Interaktif, -Serangan terhadap infrastruktur Google di Cina, khususnya terhadap beberapa akun Gmail, membuat para eksekutif Google menerapkan kebijakan baru di Cina.
Dalam blog yang ditulis David Drummond, SVP, Corporate Development and Chief Legal Officer, Google menjelaskan bahwa telah terjadi serangan yang cukup canggih dan menyebabkan terjadinya pencurian hak intelektual dari Google.
Dalam tulisannya, Drummond menjelaskan bahwa serangan juga terjadi pada paling tidak 20 perusahaan besar. Khusus untuk Gmail, serangan mengarah kepada 2 akun Gmail milik pegiat hak asasi manusia di Cina. Serangan terhadap 2 akun itu secara spesifik mengakses informasi pemilik akun tersebut. Google juga menemukan bahwa lusinan akun Gmail di Amerika, Cina, dan Eropa yang dimiliki aktivis hak asasi manusia Cina secara rutin diakses atau dimata-matai oleh pihak ketiga, melalui malware atau email phising.
Para eksekutif Google merespon serangan ini dengan mengkaji kembali bisnis mereka di Cina. Mereka telah memutuskan tidak lagi melakukan sensor hasil pencarian pada Google.cn dan akan mendiskusikannya dengan pemerintah Cina. Jika pemerintah Cina tidak mengijinkan pencabutan sensor tersebut, Google sangat mungkin akan menutup kantornya di Cina dan juga menutup Google.cn
Seperti diketahui, pada 2006, Google mau berkompromi dengan pemerintah Cina untuk melakukan sensor terhadap hasil pencarian di Google.cn. Keputusan waktu itu sangat berat bagi Google yang mempunyai prinsip "Don't be Evil" dalam menjalankan bisnisnya, termasuk mendukung penuh kebebasan memperoleh informasi.
Google Official Blog | NYT | HD
Sumber : TEMPO Interaktif
Read More...