Jakarta - Proses pendataan penduduk secara elektronik melalui
"Kita minta pinjaman alat diperpanjang sampai tahun depan. Karena, akibat keterlambatan distribusi kemarin dan beberapa alat yang disfungsi," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta, Purba Hutapea di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (3/10/2011).
Purba menjelaskan, hingga saat ini dari 267 kelurahan di Jakarta, rata-rata sudah menerima dua perangkat. Namun, di beberapa kelurahan alat-alat tersebut sering tidak berfungsi dengan baik.
"Seperti di Kepulauan Seribu itu ada 6 alat yang belum berfungsi dengan baik," katanya.
Purba mengatakan, salah satu alat yang mengalami masalah adalah perekam retina mata. Menurutnya jika ada satu alat yang mengalami kerusakan maka proses pembuatan
"Tentu akan terhambat karena tidak ada cadangan. Kami dulu berpikir antara sidik jari dan iris mata itu digunakan salah satu untuk membantu warga ada kekurangan. Tapi ternyata harus digunakan keduanya," jelasnya.
Purba menyatakan, dengan satu perangkat bisa mendata 100 sampai 150 warga. Jika dikalikan dengan jumlah kelurahan dan tidak ada kendala maka diperkirakan akhir November pendataan bisa mencapai 40 persen dari total wajib eKTP yang mencapai 7 juta lebih.
"Kalau setiap hari bisa sampai 40 ribu warga terdata maka akhir November kita bisa mendata sampai 40 persen. Agar target tercapai kita juga kebut Sabtu dan Minggu," jelasnya
Sejak program ini diberlakukan pada pertengahan Agustus lalu, tercata sudah ada 743.713 warga yang terekam. Atau sekitar 10 persen wajib eKTP di Jakarta sudah terdata.
Sesuai kesepakatan, alat-alat pendataan akan Kemendagri tarik pada akhir Desember, kecuali 88 perangkat yang dihibahkan. Padahal alat-alat tersebut baru mulai efektif pada 5 September lalu. Namun, Dinas Dukcapil Jakarta berharap ada perpanjangan waktu.
"Karena alat-alat itu juga sangat terbatas. Bayangkan saja, di penduduk yang banyak, seperti Penjaringan, Kapuk, Cengkareng lebih dari 30 ribu, harus dilayani oleh 3 sampai 5 alat. Kita juga minta ini dapat dipenuhi. Agar bisa melayani masyarakat," jelasnya.
Terkait proses pencetakan eKTP, Purba mengaku tidak mengetahui pasti kapan akan dimulai. Karena tahap pencetakan adalah ranah pusat. "Pencetakan eKTP, blanko ada di pusat. Dijanjikan si satu bulan, tapi sampai sekarang belum ada satu (yang dicetak), janjinya Oktober ini," tambahnya.
Purba juga menjamin proses ini gratis dan tidak dipungut biaya apapun. "Kalau yang nakal mungkin bisa saja, tapi saya janji akan tindak tegas kalau ditemukan yang seperti itu. Akan kita beri sanksi," tandasnya.
(nal/nal)
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2011/10/03/170001/1735867/10/terkendala-peralatan-target-penyelesaian-ektp-molor Read More...