Berikut tips ringan mencegah motor
tidak mogok saat menerjang banjir :
Balik
Standar
Bagian-bagian yang dilepas, seperti
pelindung kaki (tameng) dipasang kembali. Atau bodi yang sudah dimodifikasi,
semisal sepatbor depan dan belakang, balikkan ke standarnya. Begitu juga mesin,
tenaga yang besar (akibat sudah dimodifikasi) bisa membuat roda belakang spin.
Kalau gejala itu berlangsung saat menikung, bisa-bisa terjatuh.
Tekanan
Angin Ban
Saat
musim hujan begini, pemakaian ban jenis semi-slick
kurang tepat. Daya cengkerem kurang gigit dan sebaiknya kembali menggunakan ban
standar, baik depan maupun belakang. Sebelum jalan – bila kondisi jalan basah
(bertepatan hujan) – periksa tekanan angin ban. Pastikan tidak melewati ukuran
standar, malah dikurangi 1-2 psi agar permukaan ban minimal 70% menapak ke
aspal.
Lindungi
Busi
Untuk
mencegah agar busi tidak terendam air, lindungi dengan plastik akrilik dengan
memanfaatkan sisi kiri dan kanan tameng sebagai peganggannya. Mulai dari bagian
paling bawah tameng menutupi blok mesin. Agar plastik tidak koyak (karena
terkena tekanan air, trus membentur kepala silinder) bagian atas dan bawah
dikasih triplek atau bisa juga bambu. Boleh dilem atau diikat dengan kawat halus.
Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.
Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.
Kepala Busi di Sealer
Sekalipun busi sudah dilingdungi,
untuk lebih meyakinkan, sambungan kepala busi dengan kabel sebaiknya diberi
cairan perapat (sealer) untuk menutupi lubang pernafasan.
Tutup
plastik
Seumpama ketinggian air hampir
menutupi roda, kalau mau tetap melewati, jangan mengandalkan mesin hidup. Lebih
baik didorong (mesin matikan), namun sebelum menerabas lakukan langkah-langkah
ini. Copot kabel busi ujungnya ditutup dengan plastik (diikat karet).
Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.
Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.
Stik
Oli
Periksa tongkat pengukur oli mesin
dan pastikan masih rapat. Kalau sudah longgar, sebaiknya ditutup juga dengan
plastik agar air tidak masuk bercampur dengan oli.
Knalpot
Jangan lupa knalpot sambung memakai
slang dan ikatkan ke plat nomer polisi agar air tidak masuk lewat knalpot saat
mesin mati.
Jika sudah lolos dari menerjang
banjir, copot semua pelindung, tunggu beberapa menit agar air jatuh. Bila perlu
dibantu dengan memiringkan ke kiri dan kekanan. Trus, pasang standar tengah,
tekan ke belakang dan ke depan beberapa kali. Baru kemudian nyalakan mesin dan
tunggu beberapa menit.
Sumber: Kompas
SETELAH
MELEWATI GENANGAN AIR
Pengendara motor yang sering melewati
daerah-daerah yang rawan banjir tentu khawatir saat musim hujan tiba. Hal ini
mengingat gangguan atau kerusaan yang mungkin timbul pada motor saat melewati
banjir, apalagi kalau air tersebut sampai masuk ke dalam mesin.
Oleh karenanya untuk menghindari
kerusakaan, perhatian pada mesin motor yang sempat terendam air hendaknya
dilakukan, antara lain dengan mengganti oli karena mungkin oli yang lama
kemasukan air. Meski relatif mudah untuk dilakukan, langkah ini hendaknya
ditangani oleh mereka yang lebih ahli dibengkel agar bisa sekaligus dikuras.
Disamping itu, pemilik sepeda motor
juga dapat memeriksa bagian busi. Bukalah busi dan bersihkan dengan cermat agar
sistem pengapian tidak terganggu. Dan sebaiknya ganti busi dengan yang baru
demi mendapatkan performa motor yang maksimal.
Kemudian ada baiknya lubang busi
diberi pelumas sedikit agar bagian dalam lubang busi yang mungkin terkena air
tidak mengalami korosi atau karat yang dapat menggangu dikemudian hari.
Untuk memastikan ”kesehatan” mesin,
sebaiknya lakukan proses tune up agar komponen-komponen dalam mesin yang
mungkin sudah tidak layak pakai seperti saringan udara dan saringan bensin bisa
terdeteksi dan dapat segera diganti agar performa motor bisa tetap optimal.
Jangan lupa memeriksa bagian rem
karena air yang masuk dalam sistem pengereman akan meninggalkan kotoran, kalau
udah begini , gangguan seperti bunyi yang muncul saat pedal rem diinjak sampai
rem yang tidak pakem seringkali muncul.
Untuk itu, selain membersihkan bagian
ini, bagi yang menggunakan rem tromol penggunaan ”jalur air” pada kanvas rem ke
tromol tidak terhambat oleh debu dan air yang sangat mungkin masuk kedalam
sistem pengereman. Sinilah fungsi ”jalur air” tadi dimana ia dapat mengurangi
debu dan air yang masuk.
Sumber: kompashttp://www.untukku.com/artikel-untukku/tips-aman-menerjang-banjir-untuk-motor-bebek-untukku.html
link terkait :Tips kendaraan mobil melewati banjir
0 komentar:
Posting Komentar