Jakarta - Ahli forensik Munim Idris membantah telah memberikan keterangan yang salah dalam sidang pembunuhan Nasruddin Zulakarnaen.
"9 mm itu diameter peluru, sedangkan 38 mm itu kaliber peluru, jadi tidak ada yang beda, sama itu," katanya, saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/12).
Menurutnya, dalam pemeriksaan forensik, ditemukan dua proyektil peluru dengan ukuran diameter peluru 9 mm yang merupakan anak peluru dari peluru berkaliber 38 mm. "Saya pikir harus ada pelatihan buat wartawan untuk mengetahui itu," terangnya.
Lebih lanjut, Munim menjelaskan, menurut hasil uji forensik diketahui jenis senjata yang memuntahkan peluru itu adalah SNW (Snit Wasom). "karena putarannya ke kanan itu menurut secara ilmiah adalah SNW," terangnya.
Munim juga membantah mengatakan ada rekayasa jenazah direktur Putra Rajawali Banjaran itu. "Tidak ada kata rekayasa, yang ada kata manipulasi," jelas dia.
Ditambahkannya, manipulasi itu terjadi saat pertolongan pertama diberikan oleh Rumah Sakit Majapada, Tangerang dan rumah sakit Gatot Subroto. "Itu wajar saja kan memang harus ditolong dulu," tandasnya.
Seperti diketahui, dalam sidang lanjutan pembunuhan Nasrudin dengan tersangka Antasari Azhar kemarin sempat terjadi kesimpangsiuran berita. Pasalnya keterangan ahli balistik M Simanjuntak mengatakan ukuran peluru 38 mm yang berseberangan dengan pengakuan Munim.
Wahyu Ramadhoni : primaironline.com
(new)
0 komentar:
Posting Komentar